Dengan kereta api menuju Banyuwangi sebelum menyeberang ke pulau Bali
Memasuki kereta di stasiun Gubeng
Bersama eyang putri (yangti)
dalam kereta eksekutif Mutiara Timur
Dalam perjalanan menuju pelabuhan Gilimanuk
Bersama eyang kakung (yangkung) dan eyang putri (yangti) di dalam ruang tunggu kapal KMP Prathita IV (milik Indonesia Ferry, ASDP) dalam perjalanan menuju pelabuhan Gilimanuk, Bali. 
Di ruang tunggu ini selain ada AC nya, juga ada kantin.
Hhiburannya selain TV juga lagu-lagu dari DVD dengan monitor layar datar yang cukup besar dan sound system yang cukup bagus. Terasa cukup nyaman berada di ruang tunggu ini. Sebelum kapal berangkat meninggalkan pelabuhan Ketapang Banyuwangi, ada pemberitahuan dari ruang nakhoda tentang lama perjalanan yakni sekitar 45 menit. Sementara di layar monitor ada penjelasan tentang bagaimana cara menggunakan pelampung, cara menyelamatkan diri dan apa yang harus dilakukan penumpang bila terjadi musibah.
Di ruang tunggu ini selain ada AC nya, juga ada kantin.
Hhiburannya selain TV juga lagu-lagu dari DVD dengan monitor layar datar yang cukup besar dan sound system yang cukup bagus. Terasa cukup nyaman berada di ruang tunggu ini. Sebelum kapal berangkat meninggalkan pelabuhan Ketapang Banyuwangi, ada pemberitahuan dari ruang nakhoda tentang lama perjalanan yakni sekitar 45 menit. Sementara di layar monitor ada penjelasan tentang bagaimana cara menggunakan pelampung, cara menyelamatkan diri dan apa yang harus dilakukan penumpang bila terjadi musibah.Kapal KMP Prathita IV akan merapat di pelabuhan
Gilimanuk
Sekitar pukul 6.30 petang waktu Bali (WITA) kapal KMP Prathita IV akhirnya merapat di pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Suasana sangat sepi. penumpang tidak terlalu banyak. Sehingga ketika penumpang yang lain sudah pada turun dan keluar dari area pelabuhan, tinggallah kami berlima yang berjalan pelan menyusuri lorong dan menuruni anak tangga pelabuhan menuju mobil penjemput yang ada di area parkir. Suasana pelabuhan benar-benar teras lengang. Padahal jarum jam baru menunjukkan pukul 7 malam WITA. Mungkin ini suasana sehari-hari bila tidak ada antrian kendaraan yang akan menyeberang ke pulau Jawa.
Gilimanuk
Sekitar pukul 6.30 petang waktu Bali (WITA) kapal KMP Prathita IV akhirnya merapat di pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Suasana sangat sepi. penumpang tidak terlalu banyak. Sehingga ketika penumpang yang lain sudah pada turun dan keluar dari area pelabuhan, tinggallah kami berlima yang berjalan pelan menyusuri lorong dan menuruni anak tangga pelabuhan menuju mobil penjemput yang ada di area parkir. Suasana pelabuhan benar-benar teras lengang. Padahal jarum jam baru menunjukkan pukul 7 malam WITA. Mungkin ini suasana sehari-hari bila tidak ada antrian kendaraan yang akan menyeberang ke pulau Jawa.
0 komentar:
Posting Komentar