Di sekolah saya terdapat dua macam kantin yaitu kantin basah dan kantin kering. Di kantin basah kita dapat menjumpai makanan dan minuman berair atau berkuah. Sedangkan kantin kering hanya menyediakan makanan dan minuman dalam kemasan. Ketika jam istirahat tiba, hampir seluruh siswa menyerbu kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong. Para gurupun ikut turun tangan untuk membantu transaksi jual beli karena meludaknya siswa. Terutama di kantin kering.
Rabu 25 November 2009 saya pernah mengalami hal aneh di kantin kering tersebut. Saat itu jam istirahat, saya langsung menuju kantin kering untuk membeli sebotol air mineral dengan harga Rp 1500. Saya membayar menggunakan selembar uang Rp 5000. Secara otomatis saya pasti akan diberi uang kembalian pecahan Rp 500. Ketika saya melakukan transaksi tanpa disengaja saya melihat kotak uang tersebut, di dalamnya terdapat uang logam Rp 500. Tapi kenapa saya tidak dikasih uang tersebut. Malahan saya disuruh mengambil makanan yang harganya Rp 500. Padahal sejak awal saya hanya berniat untuk membeli sebotol air mineral. Eh malah jadi ketambahan makanan deh.
Hal itu termasuk hal yang sangat remeh karena hanya sebatas uang logam Rp 500 saja. Tetapi bisakah anda bayangkan dengan sebegitu banyaknya siswa dan seringnya konsumen membeli air mineral berarti sama juga menambah pemasukan pada kantin tersebut dengan cara "memaksa". Secara tidak sadar makanan yang kurang cepat laku akan menjadi habis seketika dengan memaksa siswa untuk membelinya. Meskipun tidak dengan cara kasar.
Dibuka tapi separuh, tetap merepotkan
4 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar